Minggu, 27 Mei 2018

6 Kasus Bercanda Bom di Pesawat Pasca-Tragedi Mako Brimob, Nomor 5 Tak Disangka


BERITA PUSAT - kericuhan antara narapidana teroris (napiter) di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat pada Selasa 8 Mei lalu, yang kemudian disusul serangan bom bunuh diri di berbagai daerah ternyata tidak semua orang menyikapinya dengan serius, justru ada orang yang menjadikan peristiwa tersebut sebagai bahan guyonan.

Salah satu guyonan yang ramai terjadi pasca-peristiwa mencekam itu yakni bercandaan ada bom, motif dan pelakunya bermacam-macam. Tidak tangung-tamggung, guyonan itu dilakukan di Bandara, sebagai lokasi yang steril sehingga terpaksa membuat aparat kepolisian dan keamanan setempat mengambil tindakan serius.

Berikut enam kasus guyonan ada bom yang terjadi di Bandara dan pesawat terbang pasca-taragedi kericuhan di Mako Brimob, berdasarkan rangkuman BERITA PUSAT .
1. Penumpang Lion Air bercanda bawa bom di Bandara Soekarno-Hatta

Guyonan bawa bom pernah dilakuka penumpang Lion Air berinisial ZN dengan tujuan Bandar Udara Depati Amir, Pangkalpinang, Bangka. Pada Sabtu 12 Mei 2018, pria itu tiba-tiba mengeluarkan kata 'bom' kepada awak kabin saat proses masuk ke pesawat atau boarding.
Atas perbuatanya, pihak Lion Air menurunkan ZN dan rombongannya yang berjumlah empat orang beserta 10 bagasi dari JT 618, ZN harus menjalani pengamanan dan proses penyelidikan. Pesawat yang mengangkut 148 penumpang dewasa dan dua bayi itu harus mengalami keterlambatan dan penundaan terbang.

2. Kakek-Kakek di Bandara Pekanbaru
Peristiwan kedua terjadi pada Rabu 16 Mei 2018 di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru. Pelakunya seoran pria berumur 71 tahun, bercanda dengan mengatakan membawa bom kepada pramugari Lion Air, sehingga semua penumpang yang sudah berada di ruang boarding pesawat diturunkan.
Setelah semua penumpang turun, pesawat JT 291 itu kemudian dipindahkan isolated parking are D1 dan dilakukan penyisiran kembali ke dalam pesawat, sesuai prosedur keamanan penerbangan. Akibat insiden itu penerbangan Pekanbaru tujuan Jakarta terlambat.

3. Penumpang di Bandara Pekanbaru Riau


Insiden selanjutnya dilakukan oleh seoran penumpang berinisal DB pada Rabu 16 Mei 2018 di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau tujuan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang.
Penumpang pesawat Lion Air itu diamankan petugas karena bergurau jika dirinya seorang teroris dan membawa bom. Akibatnya, pesawat harus kembali ke terminal keberangkatan untuk dilakukan pengecekan ulang kembali.
4. Penumpang Batik Air di Bandara Lombok
Kali ini dilakukan oleh penumpang Batik Air berinisial ET di Bandara Internasional Lombok Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat tujuan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang pada Kamis 17 Mei 2018.
Saat itu, ET sedang diperiksa oleh petugas sebagaimana berlaku pada penumpang lainnya. Saat ditanya soal isi barang bawaannya ET justru mengaku membawa bom. Akhirnya ET digelandang ke Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KPPP) untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
5. Dua anggota DPRD Banyuwangi
Candaan konyol membawa bom ternyata juga dilakukan oknum anggota DPRD Banyuangi, Jawa Timur. Mereka yakni Basuki Rahmad dan Nauval Badri, saat hendak naik pesawat Garuda rute Banyuwangi-Jakarta di Bandara Banyuwangi, Jawa Timur, pada Rabu 23 Mei 2018.
Saat memasuki pemeriksaan oleh petugas Avsec, salah satu dari mereka menyampaikan bahwa tas rekannya berisi bom. Bahkan saat ditanya petugas hingga tiga kali, penumpang Rahmad tetap menyampaikan bahwa yang dibawa itu bom.

Akhirnya petugas memberikan peringatan bahwa bercanda mengenai bom adalah dilarang. Namun penumpang tersebut justru marah dan mengancam petugas, sehingga kedua penumpang terpaksa diserahkan kepada aparat kepolisian.

6. Penumpang tujuan Malaysia


Peristiwa terbaru terjadi pada Minggu 27 Mei kemarin di Bandara Soekarno-Hatta oleh seoran penumpang Lion Air berinisal YS (25) tujuan Tujuan Kuala Lumpur, Malaysia. Saat akan memasuki pesawat ia mengaku kepada penumpang lainnya bahwa ada bom dalam pesawat.
Akibat perbuatannya itu, penerbangan sempat tertunda sekitar tiga jam. Sebanyak 127 penumpang dewasa dan enam anak-anak beserta barang bawaan dan kargo dikembalikan ke terminal keberangkatan untuk dilakukan tahapan pengecekan ulang kembali.

0 komentar:

Posting Komentar