Minggu, 27 Mei 2018

Komitmen Dedi Mulyadi Peduli Janda Miskin dan Anak Yatim

BERITA PUSAT - Keberadaan janda miskin dan anak yatim, sudah sepatutnya mendapat perhatian lebih dari seluruh pihak khususnya pemerintah. Hal inilah yang ingin ditekankan calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 4, Dedi Mulyadi, saat memenuhi undangan penyanyi Charly Van Houten di Perumahan Bekasi Regency I, Desa Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi.
Mantan Bupati Purwakarta dua periode itu baru saja mengangkat keluarga baru yang terdiri dari janda miskin dan anak yatim. Kisah hidup dari masing-masing mereka, membuat siapa pun yang mendengarnya terenyuh dan menyayat hati, termasuk Dedi.
Adalah Iyem (65), seorang wanita tua yang kesehariannya berprofesi sebagai pemulung dan buruh cuci. Sang suami sudah lama berpulang, meninggalkan dua orang anak yang harus dibesarkan Iyem seorang diri.
"Sekarang anak yang pertama sudah berkeluarga. Tinggal anak saya yang bontot masih sekolah SMP," kata Iyem di hadapan Dedi Mulyadi.
Wanita asal Tamelang itu mengaku, seluruh penghasilannya dari memulung dan buruh cuci, digunakan untuk kebutuhan makan sehari-hari dan biaya sekolah anak keduanya.
"Uang hasil cuci dan mulung buat biaya sekolah anak kedua Pak," akunya.
Sosok lainnya yang mencuri perhatian Dedi diantara belasan ribu warga yang hadir, yakni seorang ibu muda, Irna (30), yang tengah memeluk seorang balita, Yasin (3).
Dalam kesempatan yang diberikan, Irna bercerita bahwa Yasin adalah keponakannya. Yasin sendiri di usia yang masih balita, telah menyandang status yatim piatu. Ayahnya, Raditia menjadi korban tabrak lari saat hendak mudik ke Jakarta. Sementara ibunda Yasin, Rahma meninggal saat menunaikan shalat subuh.
"Saya bibinya. Kakek Yasin masih hidup tapi sekarang sudah sakit-sakitan," kata Irna.
Dedi Mulyadi yang sedari dulu berkomitmen memuliakan martabat kaum janda dan anak yatim, berikrar menjadikan sosok Iyem dan Yasin sebagai bagian dari keluarga barunya.
"Sekarang, semua merupakan keluarga saya," katanya.
Menurut pria yang gigih melestarikan kesenian Sunda itu, selain bagian dari amanah syariat Islam, mengurus janda dan anak yatim juga merupakan konstitusi negara.
"Ini perintah agama sekaligus perintah konstitusi. Jadi, harus kita laksanakan secara konsisten," tegasnya.
Sebagai Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Dedi pun menginstruksikan kepada para kader, untuk memiliki banyak ibu dan anak asuh. Upaya tersebut dinilai dapat membantu kelangsungan hidup para janda dan anak yatim yang sangat jarang mendapat perhatian.
"Saya sampaikan itu kepada kader di seluruh daerah pemilihan di Jawa Barat. Kader Golkar harus melahirkan solusi bagi masalah yang tengah mereka hadapi," pungkasnya.

0 komentar:

Posting Komentar