Gerbang Neraka

Gerbang Neraka adalah film horor pertama di Indonesia yang menggabungkan genre supernatural, petualangan ,dan fantasi. Serta berlokasi di Gunung Padang, sebuah situs purbakala yang berada di Cianjur, Jawa Barat.

 Film ini merupakan 100% fiksi, maka dari itu produser Robert Ronny berpesan agar para penonton tidak menganggap kisah ini sebagai kisah nyata yang pernah terjadi di Gunung Padang.

Ini merupakan film horor ketiga Reza Rahadian, setelah sebelumnya aktor kelahiran 30 tahun yang lalu ini mengambil break panjang dari film horor. Selain itu ia juga mengungkapkan kebahagiannya karena ini adalah kali pertama ia beradu akting dengan Lukman Sardi.

Sebagai film horor fantasi, film ini banyak memuat efek CGI, terutama untuk bentuk Gunung Padang. Bentuk Gunung Padang dalam film ini memang dibedakan dari aslinya, agar para penonton mengerti bahwa cerita dalam film ini memang 100% fiksi.

Reza Rahadian tidak menemukan banyak kesulitan saat mendalami karakternya sebagai seorang wartawan. Menurutnya penjelasan dari sutradara dan produser sudah cukup jelas. “Paling tidak saya tahu kode etik jurnalistik seperti apa, itu saja pegangan saya. Selebihnya saya tinggal men-develop sendiri untuk kebutuhan peran ini,” ujar Reza Rahadian dalam behind the scene film Gerbang Neraka.

Dwi Sasono yang berperan sebagai Guntur Samudra yaitu seorang Paranormal mempunyai pengalaman bahwa waktu itu ia sedang berada di Ubud, Bali untuk menunggu proses kelahiran anak ketiganya. Pada hari itu ia bertemu dengan guru spiritual dan membicarakan mengenai Gunung Padang, tiba-tiba beberapa jam setelah itu ia dihubungi oleh managernya dan ditawari bermain dalam film yang berhubungan dengan Gunung Padang, tanpa pikir panjang Dwi Sasono pun langsung menerima tawaran itu.

Film Gerbang Neraka adalah film pertama Julie Estelle yang menggunakan efek CGI sehingga ia merasa kesulitan karena harus menggunakan imajinasinya. Sang sutradara, Rizal Mantovani hanya memberikan penjelasan mengenai background dari script tersebut, selanjutnya Julie harus menggunakan imajinasinya untuk berakting.