Minggu, 27 Mei 2018

Maju Terus Kucak! Loper Koran Bukan Pekerjaan Hina


Berita Pusat - Tak semua orang mau menjadi seorang loper koran. Panas yang menyengat, hujan yang terasa menyakitkan, menjadi musuh sehari-hari yang harus ditaklukan. Tapi hambatan itu menjadi sesuatu yang biasa bagi seorang Yosia Oktoviandri. Keringat dan dingin yang menyelinap masuk tubuh, tak menjadi halangan. Baginya, mencari sesuap nasi, jauh lebih penting, dibanding harus memegangi perut menahan lapar dalam kehidupan.


Pemuda ini biasa dipanggil Kucak dalam sehari-harinya. Ia menjadi loper koran untuk 7 media yang ada di Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Jumlah koran yang diantar pun tak main-main, seratus!

Kucak masih berstatus seorang pelajar. Tepatnya di SMK Negeri 2 Toraja Utara. Menjadi loper koran biasa ia lakukan sehabis pulang sekolah. Baginya, mengantarkan koran saat matahari meninggi bukan satu halangan. Tekadnya cuma satu, ia harus membanggakan dan membahagiakan kedua orangtuanya.

"Biasanya saya menyusun koran kurang lebih seratus lembar, untuk diantar ke pelanggan di Toraja Utara. Biasanya saya antar pukul 14.00 Wita," ungkapnya beberapa waktu lalu.
Usia Kucak adalah usia bersenang-senang, begitu ungkapan banyak orang. Tapi tidak bagi remaja yang satu ini. Jiwa mudanya justru ia salurkan untuk mengais pundi rupiah, bukan untuk berfoya-foya, tapi untuk orangtua.
Belum lagi, menjadi loper koran menjadi salah satu pekerjaan yang masih dipandang sebelah mata di Toraja Utara. Semua hal berbau media, masih sangat asing di daerah selatan Pulau Sulawesi itu. Wartawannya saja kadang masih dipandang sebelah mata, apalagi menjadi seorang loper koran.
Padahal, peran Kucak dalam penyebaran informasi di Toraja Utara memegang peran penting. Sekali ia alpa, sekali itu pula informasi menjadi tiada. Tapi lagi-lagi Kucak tak pernah dianggap ada.
"Kadang saya tidak mengantar koran. Biasa juga saya antar kalau hujannya tidak terlalu deras, tapi kalau deras terpaksa saya antar doubel lagi besoknya," tutur Kucak.
Kucak adalah satu dari sekian banyak remaja yang memilih menghabiskan masa muda dengan kerja keras. Di samping apakah ia "hanya" menjadi loper koran, semangat Kucak haruslah diteladani untuk semua generasi muda. Maju terus, Kucak! Pahlawan media tanpa tanda jasa.

0 komentar:

Posting Komentar