Kamis, 31 Mei 2018

Ada Dugaan Jasad Bayi Ditahan RS, Ini Komentar Kadis Kesehatan Deliserdang


BERITA PUSAT -
Dinas Kesehatan Kabupaten Deliserdang menindaklanjuti kasus penahanan jenazah bayi yang diduga dilakukan oleh pihak rumah sakit Mitra Medika Jln Besar Tembing/Batang Kuis Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Seituan.


Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Deliserdang, dr Ade Budi Krista membenarkan kalau dirinya telah memerintahkan anggotanya untuk turun langsung ke rumah sakit mencari tahu informasi yang sebenarnya.


Ia menyebut mengetahui informasi pertama sekali dari pemberitaan media massa.

" Sudah kita tindaklanjuti, anggota kita sudah datang ke rumah sakit untuk mencari informasi selengkap-lengkapnya. Saya belum bisa banyak komentar dululah karena anggota masih di lapangan. Saya juga ini masih mau berangkat ke Jakarta lagi ada kerjaan,"ujar dr Ade Budi Krista melalui telepon selulernya Rabu, (30/5/2018).

Sesuai informasi singkat yang ia dapatkan dari pemberitaan media massa ia sendiri berharap agar pihak rumah sakit Mitra Medika mengedepankan azas kemanusian. Ia menyebut karena rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit swasta pihaknya tidak dapat mengintervensi mengenai biaya pengobatan yang dikenakan oleh pihak rumah sakit.

Ia menghimbau agar setiap warga Deliserdang dapat memanfaatkan dengan baik seluruh Puskesmas yang ada karena untuk jaminan kesehatan sudah ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten.

" Ya kalau warga Hamparan Perak kalau sakit datang saja ke Puskesmas. Puskesmas di situ buka 24 jam dan mendapat akreditasi utama. Ada rawat inapnya. Kalau memang nanti kondisinya lebih parah pasti akan dirujuk ke RSUD Deliserdang di Lubukpakam. Dengan mengunakan KTP dan KK bisa berobat gratis di RSUD karena ada Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah yang biayanya ditanggung APBD Kabupaten Deliserdang),"kata dr Ade Budi Krista.

Pemberitaan soal dugaan penahanan jenazah bayi bernama Amanda Sari (3) sempat muncul di media massa satu hari sebelummya. Keluarganya tidak dapat membawanya pulang lantaran keluarganya tidak sanggup untuk membayar biaya pengobatan rumah sakit. Pihak keluarga baru dapat membawa jenazahnya pulang setelah sang Ayah Ferial Syahputra (40) menjaminkan sepeda motornya kepada pihak rumah sakit.



0 komentar:

Posting Komentar