Selasa, 17 Juli 2018

3 Blok Migas Laku, Negara Kantongi Rp35 Miliar


Beritapusat99 - Pemerintah menandatangani tiga kontrak blok minyak dan gas bumi (migas) dengan skema penawaran langsung pertama pada 2018.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ketiga blok tersebut, di antaranya Tiga Blok East Seram, Blok East Ganal, dan Blok Southeast Jambi.

”Tiga kontrak blok migas ditandatangani dengan kontrak gross split. Diharapkan akan menambah peluang penemuan lapangan baru migas dari hasil kegiatan eksplorasi pada masa yang akan datang,” ujar Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto saat penandatanganan kontrak, di Kementerian ESDM, Jakarta.

Dia mengatakan, dari tiga kontrak blok tersebut, negara mendapat bonus tanda tangan sebesar USD2,5 juta atau setara Rp35 miliar. Rinciannya, Blok East Ganal terletak di Selat Makasar dimenangkan Eni East Ganal Limmited dengan bonus tanda tangan USD1,5 juta.

Kemudian Blok East Seram yang dimenangkan oleh Balam Energy, terletak di lepas pantai dan daratan Maluku, dengan bonus tanda tangan USD500 juta.

”Sementara Blok South east Jambi yang dimenangkan konsorsium Repsol Explorasi South East Jambi BV & Moeco South East Jambi BV terletak di daratan Jambi dan Sumatera Selatan dengan bonus tanda tangan mencapai USD500.000,” ujar Djoko.

Sementara untuk komitmen pasti Blok East Ganal mencapai USD35,350 juta. Blok yang akan dikelola Eni East Ganal Limited ini akan melakukan studi Geologi & Geofisika (G&G) dan pengeboran satu sumur eksplorasi sebagai komitmennya. Adapun komitmen pasti Blok East Seram hanya USD900.000.

Dengan dana itu, Balam Energy Pte Ltd yang menjadi operator blok tersebut akan melakukan studi G&G, seismik dua dimensi (2D), dan sepanjang 500 kilometer (km). Untuk Blok Southeast Jambi komitmen pastinya sebesar USD4,650 juta yang terdiri dari G&G, seismik 2D sepanjang 300 km.

Secara keseluruhan total investasi komitmen pasti eksplorasi dari penanda tanganan kontrak bagi hasil gross split tiga wilayah kerja ini senilai USD40,9 juta.

”Komitmen pasti yang dibayarkan Eni itu paling besar dari dua blok lainnya karena akan mengebor di Blok East Ganal. Mereka langsung mengebor karena berdasarkan strategi analisisnya yakin ada gas,” kata Djoko.

Sementara untuk Blok East Seram dan Southest Jambi masih perlu dilakukan kajian seismik terlebih dahulu. ”Pengeboran baru akan dibuktikan setelah ada potensi besar minyak atau gas,” ucapnya.

 Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Migas Kemen terian ESDM Ego Syahrial mengatakan, dengan ditandatanganinya tiga blok tersebut, maka jumlah blok eksplorasi yang aktif bertambah menjadi 81 blok dari sebelumnya 78 blok.

”Ketiga kontraktor akan menjalankan komitmen pasti tiga tahun ke depan. Kami minta komitmen pasti harus jalan,” tandasnya.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, dari 25 kontrak gross split saja pemerintah telah mengantongi komitmen pasti mencapai USD1 miliar.

Dengan skema gross split proses birokrasi dan pengadaan menjadi lebih efisien dengan dampak eksplorasi migas serta penemuan cadangan migas ataupun tambahan produksi migas juga lebih cepat, dibandingkan dengan kontrak skema cost recovery. Tak hanya itu, skema gross split membuat penerimaan negara atau government take juga menjadi lebih pasti.

Tren peningkatan minat investasi migas Indonesia juga terlihat meningkat dalam dua tahun terakhir. Jika pada 2017 dan 2018 sebanyak 9 blok migas ditetapkan sebagai pemenang lelang, kata dia, kondisi 2 tahun sebelumnya justru berbanding terbalik, tidak ada satu pun blok migas yang laku dilelang.

”Kami yakin gross split akan membuat iklim investasi menjadi semakin kondusif,” kata dia

0 komentar:

Posting Komentar