
"Saya masih enggak percaya dengan keahliannya (meretas situs-red) karena saya sendiri gaptek (gagap teknologi) dan enggak ngerti sama sekali bidang itu. Enggak tahu dia bisa dari mana," ujar Iswan di rumahnya, Desa Cibuntu, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Sabtu (7/7/2018).
Iswan bercerita mengenai kehidupan keluarganya. Sebagai seorang kakak, ia mengaku mengajarkan adik-adiknya untuk hidup kreatif demi kehidupan yang layak.
"Dengan kondisi hidup keluarga, paling cuma bisa mengajarkan itu adik-adik saya kreatif sehingga bisa mudah cari uang. Kami semua empat saudara, DS anak kedua, dan ada dua lagi di bawahnya," kata Iswan.
Seperti diketahui, Iswan dan keluarga berharap kasus DS tidak masuk pidana melainkan, pemuda yang dikenal sebagai sosok pendiam dan tidak banyak bicara itu bisa diberdayakan oleh pemerintah.
"Saya sangat berharap banget, kasihan pihak keluarga. Jadi, kami minta tolonglah kepada pemerintah agar dia tidak ditahan," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Jajaran Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangkap peretas situs Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI. Pelaku diketahui, berinisial DS alias Mister Cakil yang ternyata, masih berusia 18 tahun.
"Pelaku dengan sengaja melakukan defacing atau hacking pembobolan, atau penerobosan ilegal terhadap website http://inforapat.bawaslu.go.id, yang merupakan milik Bawaslu RI," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto.






0 komentar:
Posting Komentar