Selasa, 07 Agustus 2018

29 Anjing Pelacak Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Akibat Gempa Lombok


Beritapusat99 - Basarnas menyatakan sampai saat ini masih ada laporan dari warga terkait adanya korban yang masih tertimbun dalam reruntuhan bangunan pascagempa bumi 7,0 skala Richter (SR) di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kasi Sumber Daya Basarnas Agung Alit menyebut laporan yang banyak masuk sampai saat ini berada di kawasan Lombok Utara. Wilayah tersebut diketahui paling banyak korban jiwa yang berjatuhan akibat bencana alam pada Minggu kemarin.

"Kami dapat informasi di Bangsal butuhkan alat karena sudah positif ada korban tertimbun," kata Agung di Lading-Lading, Lombok Utara, Rabu (8/8/2018).

Tim evakuasi yang terdiri dari Basarnas, TNI, dan Polri sendiri telah menerjunkan alat berat guna melakukan pencarian terhadap korban-korban yang diduga masih tertimpa dalam puing-puing bangunan.

Selain alat berat, tim gabungan juga mengerahkan anjing pelacak atau K9 dari Polda NTB dan Mabes Polri guna memudahkan pencarian korban dibawa reruntuhan bangunan.

Sementara untuk pencarian di Masjid Jabar Nur, Lading-Lading, Lombok Utara, kemarin telah dihentikan sementara. Mengingat dari proses pencarian di dalam reruntuhan masjid itu sudah tidak ada tanda-tanda korban jiwa.

"Setelah melakukan pengecekan dengan alat-alat dan dua hari kami menemukan. Hari pertama, selamat dua orang dan dua meninggal dunia; hari kedua, satu meninggal dunia," papar Agung.

Di kesempatan sama, Kabid Humas Polda NTB AKBP Komang Suartana mengungkapkan bahwa aparat kepolisian setidaknya mengerahkan 29 anjing pelacak untuk melakukan pencarian korban terkait peristiwa gempa Lombok.

"Setiap ada jenazah yang tak bisa ditangani kasat mata, kami menggunakan anjing K9," ucap dia.

Sementara sampai saat ini, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban tewas akibat gempa Lombok mencapai 105 orang.

0 komentar:

Posting Komentar