Minggu, 19 Agustus 2018

Terus Menyusut, Pekerja Asing di Sektor Migas Tinggal 405 Orang

Beritapusat99 - Jumlah tenaga kerja asing (TKA) dalam sektor minyak dan gas bumi (migas) terus berkurang. Jumlah TKA ini bahkan kurang dari 500 orang pada akhir 2017.

Pada 2017, jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) di sektor ini mencapai 26.811 orang. Sementara jumlah TKA hanya 405 orang, atau hanya 6,7% dari total tenaga kerja.


Sementara pada 2016, jumlah TKI 29.853 orang dan TKA 668 orang. Pada 2015, jumlah TKI 31.745 orang dan TKA 1.022. Pada 2014, jumlah TKI 32.292 orang dan TKA 1.140 orang.

“Pengembangan kompetensi SDM menjadi kunci untuk mendorong inovasi teknologi,” ujar Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/8/2018).

Sebagaimana tren tahun sebelumnya, penggunaan TKA lebih focus pada disiplin keahlian yang masih belum cukup dipenuhi oleh TKI. Misalnya project drilling, G&G, reservoir, engineering atau sebagai perwakilan investor di level top management.

Terkait dengan acara The 10th Indonesia HR Summit 2018 (IHRS 2018) yang segera digelar dengan mengusung tema “Humanizing Technology in Managing Tomorrow People”, Amien mengatakan SDM yang ada sekarang ini harus mampu menemukan metode baru yang lebih mutakhir. “Dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan usaha yang lebih efektif dan efisien,” tambah dia.

IHRS 2018 merupakan ajang HR Summit terbesar di Indonesia akan diselenggarakan tahun ini pada tanggal 17-18 September 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali. IHRS 2018 ditargetkan akan dihadiri oleh sekitar 800 peserta konvensi maupun pengunjung eksibisi baik dari dalam maupun luar negeri.

IHRS 2018 akan menghadirkan jajaran pembicara nasional dan internasional yang kompeten di bidangnya masing-masing, seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Sr Vice President & Chief HR Officer General Electric Raghu Khrisnamoorthy, Founder & Author Story Telling with Data Cole Nussbaumer Knaflic, Founder & CEO Bukalapak Achmad Zaky, CEO & Co-Founder Ruangguru Adamas Belva Syah Devara, serta President Director PWC Consulting Indonesia Marina Tusin.

0 komentar:

Posting Komentar