Rabu, 08 Agustus 2018

Menapaki "Jejak-Jejak" Joko Widodo di Pulau Rote

Beritapusat99 - Sebagai salah satu pulau paling luar dari Indonesia, Pulau Rote menyimpan eksotisme tersendiri. Selain wisata pantai dan musik Sasandonya yang menenangkan, pulau yang masuk dalam Kabupaten Rote Ndao menjadi pulau yang paling dekat dengan Benua Australia.

Kepulauan Rote terdiri atas 96 pulau, 6 di antaranya berpenghuni. Wilayah ini beriklim kering yang dipengaruhi angin muson dan musim hujan relatif pendek (3-4 bulan). Bagian utara dan selatan berupa pantai dengan dataran rendah, sementara bagian tengah merupakan lembah dan perbukitan. pulau ini dapat dikelilingi dalam jangka waktu yang relatif singkat.

Sebagai wilayah paling luar dari Indonesia, Pulau Rote sering menghadapi problematika klasik wilayah pedalaman, yakni jauh dari perhatian pemerintah. Namun, Senin 8 Januari 2018 lalu, Presiden Joko Widodo berkunjung untuk pertama kali ke wilayah itu. Kunjungan tersebut sekaligus menasbiskan Jokowi menjadi presiden pertama yang mengunjungi pulau tersebut.

Tidak berlebihan memang jika Jokowi memasuki sisi paling luar di Indonesia, selain Pulau Rote yang berada di ujung Selatan Indonesia, Jokowi juga telah mengunjungi Pulau Miangas yang ada di ujung Utara, kemudian Sabang di ujung Barat serta Merauke di ujung timur Indonesia.

"Dengan menginjakkan kaki di Pulau Rote ini, artinya saya sudah lengkap melihat Indonesia," jelas Jokowi pada saat mengunjungi Pulau Rote.

Kunjungan Jokowi bukan hanya sekedar kunjungan kerja, Presiden ke-7 Indonesia itu membagikan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH) dan sertifikat tanah dalam kunjungannya ke pulau tersebut.

Di NTT, Presiden Jokowi juga meresmikan Unit Sekolah Baru (USB) SMP Negeri 4 Rote Barat Daya di Desa Lentera, Rote Ndao, Pulau Rote dan meresmikan Bendungan Raknamo di Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang.

Di wilayah terluar Indonesia yang berbatasan dengan Australia dan Timor Leste, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meresmikan pembangunan infrastruktur monumental yakni Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Wini di Kabupaten Timur Tengah Utara dan PLBN Motamasin di Kabupaten Malaka.

Sederet "jejak" Jokowi di Pulau Rote itu membuat masyarakat berinisiatif mendeklarasikan diri memilih pria asli Solo itu pada perhelatan Pilpres 2019 nantinya. Meski banyak diantara mereka merupakan relwan, namun sebagian massa juga mengaku bahwa mendukung Jokowi karena hasil kerjanya yang luar biasa.

"Jokowi punya program, sederet program tersebut bukan sekedar janji, namun sudah direalisasikan Jokowi dengan mengacu pada gagasan besar yang tertuang dalam Sembilan Program Prioritas atau Nawa Cita. Khususnya Nawacita Ketiga yaitu Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan," jelas Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat Arus Bawah Jokowi (DPP ABJ) Michael Umbas saat melakukan deklarasi dukung Jokowi Dua Periode dari pulau Rote.

Menurutnya, berbagai kebijakan Pemerintah telah dan akan terus dilaksanakan di daerah terluar. Pemerataan pembangunan inilah yang dirasakan masyarakat sehingga mereka tidak segan untuk mendeklarasikan diri mendukung Presiden Joko Widodo memimpin kembali Indonesia lima tahun ke depan.

"Deklarasi dan dukungan masyarakat Rote hari ini sebagai wujud terima kasih masyarakat kepada Presiden, karena Presiden telah memperhatikan pembangunan di daerah khususnya di Rote," kata Umbas.

Deklarasi dukungan Jokowi Dua Periode diikuti ratusan warga setempat dan berlangsung di Pantai Nemberala, Rote Ndao. Warga dan simpatisan Jokowi membentangkan spanduk besar bertuliskan "Terimakasihku Untukmu Jokowi" dalam deklarasi tersebut.

Sekedar diketahui, deklarasi dan dukungan terhadap pencalonan kembali Presiden Jokowi yang dimotori Arus Bawah Jokowi hari ini berlangsung secara serentak di empat daerah terluar. Empat daerah itu adalah di Rote (NTT), Sabang (Aceh), Miangas (Sulawesi Utara) dan Merauke (Papua).

0 komentar:

Posting Komentar