Rabu, 15 Agustus 2018

Ketua Tim Pemenangan Merupakan Jenderal Lapangan Menangkan Capres-Cawapres


Beritapusat99 - Pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin serta Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno saat ini terus menyiapkan tim pemenangan yang solid dan kukuh untuk meraih kursi kekuasaan di Pemilihan Umum 2019.

Pasalnya, para pendukung kedua pasangan bakal calon itu terus menggodok orang yang akan dijadikan aktor balik layar tersebut. Terutama, sosok ketua tim pemenangannya.

Menurut pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago, ketua tim pemenangan masing-masing paslon adalah "jenderal lapangan" yang berperan merumuskan strategi serta teknik guna meraih simpati masyarakat.

"Ketua tim pemenangan sangat penting sebagai pengatur atau jenderal lapangan," kata Pangi kepada Beritapusat99 Rabu 15 Agustus 2018.

Ketua tim pemenangan, sambung Pangi, bisa dikatakan merupakan bagian dari variabel penentu kemenangan. Pasalnya, kata dia, sosok tersebut berperan sebagai pengatur strategi, formasi, dan struktur yang bagus.

"Mereka mesti orang yang punya pengalaman banyak dalam pemenangan. Saya melihat dua poros juga sedang menyiapkan orang-orangnya," ucap Pangi.

Sejauh ini pasangan Jokowi-Ma'ruf belum menentukan siapa sosok ketua tim pemenangannya. Sedangkan Prabowo-Sandi dikabarkan telah menjatuhkan pilihan kepada mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Djoko Santoso, namun belum ada deklarasi terkait itu.

Sementara di kubu Jokowi-Ma'ruf disebut-sebut bakal membentuk dewan penasihat. Lalu di kelompok Prabowo-Sandi aka nada dewan pembina.

Terkait dewan penasihat Jokowi-Ma'ruf direncanakan ditempati Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Kemudian dewan pembina Prabowo-Sandi bakal diisi mantan presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Terkait hal tersebut, Pangi menilai kedua tokoh senior politik itu akan memiliki peran besar dalam memenangkan para paslon di Pemilu 2019. Terlebih lagi, lanjut dia, adanya pengaruh SBY di pesta demokrasi saat ini.


Peran SBY, menurut Pangi, menjadi sentral lantaran ada agenda besar di balik kemenangan Prabowo-Sandi. Menurut dia, hal itu akan berkaitan dengan karier politik putra sulungnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Bagaimanapun juga SBY akan habis-habisan. Berbekal pengalamannya dua kali pemilu memenangkan pilpres. Karena kemenangan Prabowo menjadi pintu masuk AHY menjadi menteri nantinya," tutur Pangi.

Agenda SBY itu, lanjut Pangi, dapat dilihat dari sikap politik Partai Demokrat pada tahun ini. Mengingat, sambung dia, ketika 2014, mereka tidak memberikan arah politik ke kubu mana pun.

Pada Pilpres 2014, SBY belum turun gunung dan sikap politik demokrat pada waktu itu bermain di tengah. "SBY tampaknya kian hari semakin sadar bahwa bermain di tengah tidak mendapatkan keuntungan apa-apa. Hampir bisa dipastikan SBY akan allout memenangkan Prabowo," jelas Pangi.

0 komentar:

Posting Komentar