Jumat, 31 Agustus 2018

Keganasan Krisis Ekonomi Venezuela hingga Nicke Resmi Jadi Dirut Pertamina


Beritapusat99 - Krisis ekonomi yang terjadi di Venezuela ternyata terjadi cukup dahsyat. Hal tersebut terlihat dari pedagang toko kelontong yang kini tak sebahagia dulu.

Sementara itu, ada bisnis ayam potong yang bisa menjadi alternatif bagi masyarakat. Sebab bisnis ayam potong ini menawarkan keuntungan menjanjikan sebab harga jual dari ayam potong ini cukup tinggi.

Ditempat berbeda ada Nicke Widyawati yang resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Pertamina. Nicke menggantikan jabatan yang ditinggalkan oleh Ellia Massa Manik yang dicopot oleh Kementerian BUMN sejak empat bulan lalu.

Krisis ekonomi di Venezuela yang menyulut terjadinya hiperinflasi, tengah menjadi perhatian dunia. Bahkan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah mengeluarkan peringatan, bahwa Venezuela akan menghadapi "krisis pengungsi seperti yang terjadi di kawasan Laut Tengah" pada 2015.

Peringatan itu muncul saat negara-negara tetangga Venezuela mencoba membendung kedatangan warga Venezuela yang berusaha kabur dari negaranya akibat krisis ekonomi.

Seperti diberitakan Okezone sebelumnya, sejumlah warga Venezuela berbondong-bondong menuju Peru sebelum Sabtu, 25 Agustus, saat pemberlakuan aturan baru yang mengharuskan mereka memiliki paspor untuk melintasi perbatasan. Selama bertahun-tahun warga Venezuela yang hendak ke Peru hanya cukup menunjukkan kartu identitas alias KTP mereka. Warga Venezuela yang kabur dari negara mereka mengaku berupaya menghindari krisis ekonomi.

Nilai mata uang Bolivar Venezuela ambruk sehingga tidak berharga, menyusul kemerosotan ekonomi yang parah. Nilai USD1 kini bisa setara lebih dari 6,3 juta Bolivar. Lembaga donor IMF memproyeksikan inflasi akan mencapai 1.000.000%.

Sekadar gambaran harga kebutuhan pokok daging ayam seberat 2,4 kg di ibu kota, Caracas, harganya setara USD2,22, atau Rp32.000. Namun dalam mata uang Bolivar Venezuela, harganya Rp14.600.000 (empat belas juta enam ratus ribu) Bolivar.

Kamis lalu, harga satu gulung tisu toilet adalah sebesar 2.600.000 (2,6 juta) Bolivar. Uang kertas yang dibutuhkan untuk mendapatkan satu gulung kertas tisu WC itu bahkan ukurannya lebih besar, padahal uang kertas Bolovar menggunakan bahan yang jauh lebih bagus mutunya, lebih kuat, dan masih perlu dicetak dan memerlukan tinta, mesin air, dan listrik.

Untuk memasak menggunakan tomat, penduduk harus merogoh 3 juta Bolivar. Harga itu untuk membeli 10 buah wortel.


Berikut ini Data Makro Ekonomi Venezuela, seperti dikutip The Spectator Index.

Inflasi 2018: 12,615%

GDP 2016: -17%

GDP 2017: -15%

GDP 2018: -16%

Economy sejak 2011: amblas 70%

Angka populasi kemiskinan 87%

Rata-rata kehilangan berat per orang di 2016: 8 kg

Rata-rata kehilangan berat per orang di 2017: 11 kg

Spectator juga mengunggah foto perbedaan signifikan seorang pedagang kelontong, saat badannya masih berisi dan tokonya yang masih penuh dengan barang dagangan. Foto tersebut disandingkan dengan foto pedagang yang sama dalam kondisi badan yang berkurang bobot badannya dengan latar belakang barang dagangan yang kosong. Sehingga terlihat jelas bagaimana amukan krisis ekonomi di tananan masyarakat.

0 komentar:

Posting Komentar