Jumat, 10 Agustus 2018

4 Orang Tewas dalam Insiden Penembakan di Kanada



Beritapusat99 - Insiden penemabakan terjadi di kawasan timur Kanada, pada Jumat 10 Agustus 2018. Dilaporkan sedikitnya empat orang, termasuk dua polisi, tewas dalam insiden penembakan tersebut.



Kanada dalam beberapa bulan terahir terus dilanda kekerasan bersenjata sehingga banyak banyak pihak mendesak pemerintah setempat untuk segera memberlakukan larangan terhadap senjata api.

Kepolisian Frederiction, sebuah kota berpenduduk 56.000 jiwa di Provinsi New Brunswick, mengaku telah menahan seorang terduga pelaku yang juga mengalami luka berat. Sementara itu seorang petugas kesehatan lokal tengah merawat sejumlah korban di sebuah rumah sakit.

Beberapa saksi mengatakan, penembakan itu terjadi di sebuah kompleks apartemen. Fasilitas-fasilitas umum terdekat telah ditutup dan otoritas sempat mengurung wilayah itu.

Korban di kalangan polisi adalah Sara May Burns (43) dan Lawrence Robb Costello (45). Mereka tidak mengungkap siapa dua korban sipil, dan hanya menyatakan bahwa pelaku penembakan adalah pria berusia 48 tahun dari Frederiction.

Polisi juga tidak memberikan keterangan apa yang menjadi motif sang pelaku.

"Kejadian ini sangat menakutkan karena mengingatkan saya pada penembakan di Mocton," kata Marlene Weaver, yang mengaku mendengar tembakan saat masih tidur pada Jumat pagi.

Dia merujuk pada insiden tahun 2014 saat tiga orang polisi Kanada tewas dan dua terluka di Moncton, New Brunswick, yang terletak sekitar 195 km dari Frederiction.

Penembakan pada Jumat terjadi hanya beberapa pekan setelah insiden serupa di Toronto, saat seorang pria menembaki kerumunan orang di jalan sehingga menewaskan dua dan melukai 13 lainnya. Pelaku saat itu langsung bunuh diri.

"Kita baru akan mengerti apa sebenarnya terjadi setelah ada investigasi, siapa melakukannya, apa motivasinya, dan senjata apa yand dia gunakan," kata Menteri Keamanan Publik Kanada, Ralph Goodale.

"Namun secara umum, pemerintah Kanada jelas tengah menangani persoalan kekerasan bersenjata dengan serius," kata dia.

Kanada mempunya aturan senjata yang lebih ketat dibanding negara tetangganya, Amerika Serikat. Namun kenaikan produksi senjata membuat kekerasan serupa terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Usai terjadinya insiden berdarah di Toronto pada bulan lalu, dewan kota setempat mendesak pemerintah pusat, yang punya wewenang mengatur peredaran senjata, untuk segera melarang penjualan senjata di sana.

"Untuk apa orang-orang di kota ini punya senjata?" kata Wali Kota Toronto John Tory. Sepanjang tahun ini terjadi sekitar 241 insiden penembakan di kota terbesar Kanada tersebut, sehingga menewaskan 30 orang.

Tingkat pembunuhan dengan senjata api di Kanada pada 2016 lalu adalah 0,61 per 100.000 orang, atau naik 23 persen dari tahun sebelumnya, demikian data dari Statistics Canada. Angka itu jauh lebih rendah dibanding Amerika Serikat yang mencatat 3,85 korban tewas per 100.000 orang pada tahun yang sama.

0 komentar:

Posting Komentar